Pemetaan LiDAR

Survei LiDAR dengan Drone

Metode pemetaan dan pemodelan permukaan menggunakan sensor laser untuk mengukur jarak antara sensor dan objek di permukaan bumi. LiDAR bekerja dengan memancarkan pulsa laser dan mengukur waktu yang dibutuhkan pulsa tersebut untuk kembali setelah dipantulkan oleh objek seperti tanah, vegetasi, bangunan, atau air.

 

Survei LiDAR ini menggunakan perangkat mini LiDAR yang dipasang pada wahana Drone Multirotor. Data LiDAR yang diperoleh akan diintegrasikan dengan data foto udara di Area of Interest (AOI) untuk menghasilkan data geospasial resolusi tinggi dalam skala besar.

Keunggulan Survei LiDAR

Akurasi tinggi dengan presisi hingga centimeter-level

Cepat & efisien untuk survei area luas

Mampu menembus vegetasi untuk mendapatkan data kontur asli tanah

Cocok untuk area sulit dijangkau, seperti hutan, lereng curam, dan wilayah perkotaan padat

lidar 1(1)

Keunggulan Pemetaan LiDAR

Pemetaan ini sangat berguna untuk berbagai keperluan seperti:

Perencanaan infrastruktur & konstruksi

Perhitungan volume tanah & cut and fill

Manajemen banjir & drainase

Analisis geospasial & tata ruang wilayah

Pemantauan lingkungan & hutan

Ruang Lingkup Pekerjaan

Pelaksanaan Survei

  • Survei dilakukan pada lokasi yang ditentukan oleh perusahaan.
  • AOI mencakup area yang telah dibebaskan/rencana pengembangan serta tambahan buffer sepanjang 50 meter di perimeter atau sesuai kontrak.
  • Biaya mobilisasi dan demobilisasi menjadi tanggung jawab pelaksana survei.

Persiapan dan Perizinan

  • Mengurus seluruh perizinan yang dibutuhkan.
  • Menyediakan asuransi, personel, serta peralatan kerja yang diperlukan.

Pengumpulan dan Pengolahan Data

  • Perencanaan jalur terbang serta lokasi ICP (Independent Control Points) yang tersebar merata sesuai ketentuan SNI 8202 Ketelitian Peta Dasar.
  • Pengukuran ICP mencakup survei pendahuluan, pengukuran di lapangan menggunakan GNSS geodetik, serta pengolahan data GNSS.
  • Pelaksanaan survei LiDAR, termasuk kalibrasi perangkat dan pengumpulan data.

Pengolahan Data LiDAR

  • Trajectory processing menggunakan data GNSS dan IMU yang diunduh dari sistem LiDAR dan dikorelasikan dengan pengukuran Base Station GNSS.
  • Pembuatan point cloud LAS berdasarkan data mentah LiDAR, dengan koreksi boresight misalignment (roll, pitch, heading).
  • Strip adjustment, dilakukan secara iteratif hingga perbedaan posisi point cloud antar jalur tidak lebih dari 10 cm.
  • Klasifikasi point cloud sesuai format LAS 1.2 dari ASPRS.
  • Pembuatan intensity image, dengan resolusi:
    • ≤ 8 cm untuk skala 1:1.000
    • ≤ 10 cm untuk skala 1:2.500

Pembuatan Produk Akhir

  • Digital Surface Model (DSM)
  • Digital Terrain Model (DTM)
  • Kontur dengan interval 10 cm / 25 cm / 50 cm / 1 m / 5 m / 10 m, sesuai permintaan klien

Hasil Survei

Setiap proyek survei akan menghasilkan output dalam format berikut:

Raw Data Lidar Survey

  • Raw Data Lidar Survey (Lidar: .las and trajectory: sbetout)

Data Titik Kontrol (Control Points)

  • Koordinat Ground Control Point (GCP) dan Independent Check Point (ICP) (.xls)

Hasil Fotografi Udara

  • Aerial photography aquisition and processing (.ecw& Tiff)

Data Geospasial dan Peta Topografi

  • Data DSM, data DTM, Detil Situasi dan kontur dengan interval 10 cm/25cm/50cm/1m/5m/10m tergantung permintaan klien / Topographic map (1 : 1000 scale) (.dwg and .pdf)

Dokumen Laporan

  • Laporan hasil survei dalam format .pdf.

Jangan ragu! Konsultasikan proyek dan kebutuhan pemetaanmu sekarang untuk solusi yang akurat, cepat, dan terpercaya!

Keranjang Belanja